Grebeg Sura Baturaden 2013 Berlangsung Meriah

Kabupaten Banyumas

BATURRADEN : Grebeg Sura Baturraden 2013 yang dilaksanakan Minggu (17/11) berlansung Meriah. Kegiatan diikuti oleh ribuan peserta dari 12 Desa penyangga Pariwisata Baturraden Banyumas itu, menampilkan berbagai kreatifitas kesenian dan budaya masing-masing.

Mulai dari Ebeg,  Kentongan, Cowongan, Lengger, Wayang, Kotekan Lesung, Calung.  Selain itu ditampilkan prosesi Besanan dan Pengantenan (Nikahan),  Batik khas Baturaden hingga Ogoh-ogoh.

Diantara rombongan kesenian dan budaya tersebut yang paling menarik  adalah ketika rombongan yang terdiri dari ratusan ibu-ibu membawa Tenong (tempat makan terbuat bambu berbentuk bulat) yang berisikan takir yang berisikan nasi dan lauk serta gunungan yang terbuat hasil bumi berukuran besar. Ancak Gunungan ini diakhir prosesi pawai arak-arakan budaya menjadi rebutan para pengunjung.

Perserta pawai diharuskan menempuh jarak 2 KM yang dimulai dari Bumi Perkememahan Wana Wisata Baturaden, menuju parkir atas Wanawisata Baturraden, dimana Wakil Bupati Banyumas dr Budi Setiawan dan Ketua DPRD Kabupaten Banyumas berserta undangan lain dari SKPD dan tokoh masyarakat menunggu.

Ketua Paguyuban Masyarakat Pariwisata Baturaden, Tekad Santosa mengatakan  bahwa gelaran Festival Batuaraden merupakan yang ke 14 kalinya. “Kegiatan kali ini diikuti oleh sekitar 2 ribu pendukung acara. Mereka berasal dari 12 desa masing-masing mengirimkan 100-200 orang, yang menampilkan kreatifitas kesenian dan budaya masing-masing dan disaksikan sekitar 20 ribu penonton yang memadati kawasan sepanjang jalan Wisata Baturaden” jelas Tekad.

Sementara itu Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Banyumas, Supartono mengatakan Festival Batuaraden atau Gerbeg Sura Baturaden dilaksanakan setiap hari Minggu Kliwon, pada bulan Suro di Kalender Jawa.

"Prosesi diawali dengan kirab dan sarana Grebeg suro, yang membawa antara lain Ancak Gunung yang berisi hasil bumi, berbagai macam tumpung, anggon bocah, visualisasi belisan dan ogoh-ogoh (gambaran sifat jahat manusia) dan rontek janur kuning," kata Supartono disela Acara Festival Baturaden.

Setiap rombongan membawa kesenian dan sarana grebeg sura, dan diakhir kagiatan diadakan Doa bersama yang dipimpin oleh Tetua masyarakat Baturaden. Selanjutnya gunungan diperebutkan oleh ribuan orang. Acara diakhiri dengan Makan  Takir atau nasi bungkus besama. dibawa dalam seratus tenong.

Sumber : Bagian Humas dan Protokol Setda Kab. Banyumas


19 05 2015 08:09:54