Banyumas Kembali Raih Penghargaan P2BN

Kabupaten Banyumas

Pemkab Banyumas terus meningkatkan pembangunan bidang pertanian dan mewujudkan ketahanan pangan. Komitmen dan kerja keras tersebut kembali menampakkan hasil yang menggembirakan. Hal ini terbukti dengan kembali diraihnya Penghargaan Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) tahun ini, untuk keberhasilan Banyumas meningkatkan produksi beras di atas target nasional 5 % pada tahun 2010, mengulang sukses yang diraih untuk produksi tahun 2009.

Penghargaan dari Presiden RI tersebut diserahkan oleh Wakil Presiden Boediono kepada Bupati Banyumas, Drs Mardjoko MM, Rabu (18/7) kemarin di Grand Ballroom Hotel Kempinski Lt 11, West Mall Grand Indonesia Jakarta Pusat, bersamaan dengan acara pengarahan Presiden RI pada Konferensi Dewan Ketahanan Pangan 2012 dengan tema “Percepatan Pencapaian Swasembada Lima Komoditas Pangan Pokok”.

Jumlah penerima penghargaan P2BN tahun 2010 adalah 181 gubernur/bupati/walikota dari seluruh Indonesia. Untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah ada 21 bupati/walikota yang menerima yaitu Bupati Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, Wonogiri, Sragen, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Demak, Temanggung, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, serta Walikota Semarang, Pekalongan dan Tegal.

â–  Surplus Beras

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Dinpertanbunhut) Kabupaten Banyumas, Ir Widarso menjelaskan, penghargaan P2BN diberikan kepada Bupati Mardjoko karena melalui kebijakan-kebijakan yang telah digariskannya telah dapat meningkatkan produksi beras sebesar 5,1 % pada tahun 2010, dari total produksi tahun sebelumnya 351.494 ton menjadi 369.420 ton. Artinya terdapat peningkatan 0.05 % dari peningkatan produksi tahun 2009 yang mencapai 0.05 %. Tingginya produksi padi tahun 2010 bahkan menjadikan Banyumas surplus beras sebesar 50.069 ton.

Menurut Widarso, keberhasilan ini tidak terlepas dari kebijakan-kebijakan strategis pembangunan pertanian yang telah ditetapkan. Widarso merinci, pelaksanaan program-program bupati tersebut melalui langkah-langkah yang meliputi : pendayagunaan Mantri Tani, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dan Pengawasa Benih Tanaman (PBT) secara maksimal; Pemberdayaan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), kelompok tani, kelompok wanita tani dan kelompok pemuda tani; serta melakukan langkah antisipasi untuk menanggulangi kelangkaan pupuk.

Tidak kalah penting, juga mempertahankan luas baku lahan sawah, mengupayakan tersedianya air irigasi tingkat usaha tani, melakukan koordinasi dengan semua camat, produsen pupuk dan seluruh stakeholder di semua tingkatan berkait dengan pupuk untuk secara bersama-sama menghindari kelangkaan pupuk, serta memberikan bantuan alat mesin pertanian seperti hand traktor, power threser, terpal dan pompa air kepada kelompok tani.

Dalam hal serapan teknologi pertanian telah dilakukan berbagai upaya antara lain : peningkatan ketersediaan dan pemberian benih padi unggul bermutu dan bersertifikat, percepatan penerapan teknologi spesifik lokasi melalui Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) di tingkat kelompok tani, serta memberikan dorongan semangat dan motivasi kepada kelompok tani melalui pertamuan FFD (Farm Field Day/Temu Lapang Tani) pada saat tanam maupun panen.

Dukungan dari Pemprov Jateng berupa bantuan benih padi non-hibrida, padi hibrida maupun padi lahan kering dan insentif bagi Mantri Tani di 27 kecamatan. Sementara Pemkab Banyumas juga mengalokasikan anggaran untuk rehabilitasi jaringan irigasi, pembinaan kelembagaan tani dan pengembangan padi dengan menggunakan benih unggul bermutu. Besarnya anggaran melalui APBD Kabupaten Banyumas untuk sektor pertanian, perkebunan dan peternakan : tahun anggaran 2009 sebesar Rp 20.956.847.555, 2010 sebesar Rp 10.143.047.693, dan 2011 sebesar Rp 14.099.437.753.

Atas capaian yang telah diraih hingga saat ini, Widarso mengutarakan optimismenya, kedepan, walaupun kendala yang dihadapi petani pada saat ini adalah musim yang berubah-rubah, namun dengan penguasaan teknik pertanian yang dimiliki oleh petani di Kabupaten Banyumas saat ini, serta didukung pendampingan dari para penyuluh pertanian di Kabupaten Banyumas, pihaknya yakin tahun depan Banyumas akan kembali mampu meningkatkan produksi Beras Nasional, bahkan dengan tingkat capaian yang lebih tinggi.


19 07 2012 14:56:04